Monday, January 10, 2011

Pertumbuhan Penduduk dengan Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan Penduduk

> Definisi Pertumbuhan penduduk

Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan "per waktu unit" untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia.

Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu faktor yang penting dalam masalah sosial ekonomi umumnya dan masalah penduduk pada khususnya. Karena di samping berpengaruh terhadap jumlah dan komposisi penduduk juga akan berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi suatu daerah atau negara maupun dunia.
Angka pertumbuhan penduduk adalah tingkat pertambahan penduduk suatu wilayah atau negara dalam suatu jangka waktu tertentu, dinyatakan dalam persentase.


> Faktor – faktor Pertambahan/Pertumbuhan Penduduk
Pertambahan penduduk pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor – faktor demografi sebagai berikut :
1. Kematian (Mortalitas)
2. Kelahiran (Natalitas)
3. Migrasi (Mobilitas)

Kelahiran dan kematian dinamakan faktor alami, sedangkan perpindahan penduduk dinamakan faktor non alami. Di dalam pengukuran demografi ketiga faktor tersebut diukur dengan tingkat/rate. Tingkat/rate adalah ukuran frekuensi suatu penyakit atau peristiwa/kejadian tertentu yang terjadi pada suatu populasi selama periode waktu tertentu, dibandingkan dengan jumlah penduduk yang menanggung resiko tersebut.

1. Kematian
Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen. Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran. Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian (pro mortalitas) dan faktor penghambat kematian (anti mortalitas).

a.) Faktor pendukung kematian (pro mortalitas)
Faktor ini mengakibatkan jumlah kematian semakin besar. Yang termasuk faktor ini adalah:
- Sarana kesehatan yang kurang memadai.
- Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan
- Terjadinya berbagai bencana alam
b.) Faktor penghambat kematian (anti mortalitas)
Faktor ini dapat mengakibatkan tingkat kematian rendah. Yang termasuk faktor ini adalah:
- Lingkungan hidup sehat.
- Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap.
- Ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh orang lain.

2. Kelahiran ( Natalitas )

Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran (anti natalitas) dan yang mendukung kelahiran (pro natalitas)

Faktor-faktor penunjang kelahiran (pro natalitas) antara lain:
• Kawin pada usia muda, karena ada anggapan bila terlambat kawin keluarga akan malu.
• Anak dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk membantu orang tua.
• Anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki.

Faktor pro natalitas mengakibatkan pertambahan jumlah penduduk menjadi besar.
Faktor-faktor penghambat kelahiran (anti natalitas), antara lain:
• Adanya program keluarga berencana yang mengupayakan pembatasan jumlah anak.
• Adanya ketentuan batas usia menikah, untuk wanita minimal berusia 16 tahun dan bagi laki-laki minimal berusia 19 tahun.
• Anggapan anak menjadi beban keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Faktor – faktor penunjang tingginya angka natalitas dalam suatu negara antara lain :
1.Kepercayaan dan agama
2.Tingkat pendidikan
3.Kondisi perekonomian
4.Kebijakan pemerintah
5.Adat istiadat di masyarakat
6.Kematian dan kesehatan
7.Struktur Penduduk.

3. Migrasi
Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke tempat lain. Dalam mobilitas penduduk terdapat migrasi internasional yang merupakan perpindahan penduduk yang melewati batas suatu negara ke negara lain dan juga migrasi internal yang merupakan perpindahan penduduk yang berkutat pada sekitar wilayah satu negara saja.

Faktor-faktor terjadinya migrasi, yaitu :
1. Persediaan sumber daya alam
2. Lingkungan social budaya
3. Potensi ekonomi
4. Alat masa depan

Pertumbuhan Ekonomi

> Definisi Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi ialah proses kenaikan output perkapita yang terus menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan. Dengan demikian makin tingginya pertumbuhan ekonomi biasanya makin tinggi pula kesejahteraan masyarakat, meskipun terdapat indikator yang lain yaitu distribusi pendapatan.

> Faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan Ekonomi
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi, tetapi pada kenyataannya faktor-faktor tersebut dapat dikelompokan menjadi dua bagian, yaitu faktor ekonomi dan faktor non - ekonomi.

Faktor Ekonomi yang mempengaruhi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi antara lain adalah sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya modal, dan keahlian atau kewirausahaan.

Sumber daya alam, yang meliputi tanah dan kekayaan alam lainnya seperti, keadaan iklim/cuaca, hasil hutan, tambang, dan hasil laut, sangat mempengaruhi pertumbuhan industri dalam suatu negara, terutama dalam hal penyediaan bahan baku produksi.
Sementara itu, keahlian dan kewirausahaan sangat dibutuhkan dalam mengolah bahan mentah dari alam, menjadi sesuatu yanglebih memiliki nilai atau bisa disebut juga sebagai proses produksi.

Sumber daya manusia juga menentukan akan keberhasilan pembangunan nasional melalui jumlah dan kualitas penduduknya.
Sementara itu, modal dibutuhkan manusia dalam mengolah bahan mentah tersebut. Pembentukan modal dan investasi ditujukan untuk menggali dan mengolah kekayaan dari alam.
Sedangkan Faktor nonekonomi, hanya mencakup tentang kondisi sosial kultur yang ada di masyarakat sekitar, keadaan politik, lembaga - lembaganya, dan sistem atau peraturan yang berkembang dan masih berlaku.
Faktor yang mempengaruhi pembangunan ekonomi

Faktor Pertumbuhan penduduk
Bisa menjadi penghambat, karena :
- Bisa mengakibatkan pengangguran,
- menyebabkan produktivitas rendah,
- Jumlah pendapatan terhadap perkapita rendah,
- Keinginan untuk berinvestasi menjadi rendah,
- Penyaluran pendapatan semakin tidak merata komposisinya,
- Bisa menimbulkan urbanisasi,dan
- Menyebabkan kemampuan ekspor menurun dan akan timbul keinginan untuk impor.
Bisa menjadi pendorong pembangunan, karena :
- Memungkinkan semakin bertambahnya tenaga kerja,
- Bisa memperluas perkembangan pasar,dan
- meningkatkan teknologi terutama dalam bidang teknologi bahan pangan serta ilmu pemasarannya.

* Pendapat – pendapat dari para ahli mengenai masalah “Pertumbuhan penduduk dan Pertumbuhan ekonomi”.

Wilson Rajagukguk

Pertumbuhan penduduk yang tinggi dapat berpengaruh terhadap
pertumbuhan ekonomi. Karena itu, meskipun program keluarga berencana (KB)
digalakkan Indonesia, di sisi lain diperlukan angka pertumbuhan penduduk yang
tinggi untuk meningkatkan angka pertumbuhan ekonomi.

Pendapat yang didasarkan atas kajian penelitian itu dilontarkan oleh dosen
Sekolah Tinggi Teologia (STT) Baptis Jakarta, Wilson Rajagukguk dalam disertasi
doktornya di Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, Kamis (14/1) pagi.
Penelitian itu berangkat dari keinginan membuktikan dan mencari kebenaran
mengenai adakah hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan penduduk.

Karena itu, Wilson Rajagukguk dalam disertasinya berjudul Pertumbuhan Penduduk
sebagai Faktor Endogen dalam Pertumbuhan Ekonomi Indonesia mengangkat masalah
tersebut dalam ujian untuk meraih gelar doktor ilmu ekonomi di UI dengan penguji
Sri Moertiningsih Adioetomo, Nachrowi Djalal, Prijono Tjiptoherijanto
(promotor), berikut N Haidy Pasay, dan Mangara Tambunan dengan hasil sangat memuaskan. Berdasarkan simulasi dan analisis yang dilakukan dalam penelitiannya, ternyata
terlihat kalau angka pertumbuhan ekonomi proporsional terhadap angka pertumbuhan
penduduk. Ini berarti, pertumbuhan penduduk di Indonesia berpengaruh positif
terhadap pertumbuhan ekonomi. Penelitian Wilson ini diperkuat dengan argumen
yang dikemukakan oleh Jones (1995), yaitu pertumbuhan ekonomi yang tinggi pada
masa lalu disebabkan oleh pertumbuhan penduduk yang tinggi.

Seperti diketahui, ada tiga aliran pemikiran dalam beberapa periode waktu yang
membahas mengenai hubungan antara pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi.
Aliran pertama adalah aliran tradisional pesimistis (1950-1970-an) yang
beranggapan kalau pertumbuhan penduduk yang tinggi akan menghambat pertumbuhan
ekonomi (Malthusian dan Neo-Malthusian).

Masa Lalu

Aliran kedua adalah aliran revisionis yang meragukan pernyataan aliran
sebelumnya karena tidak disertai dengan cukup bukti empiris. Sedangkan, aliran
ketiga adalah aliran yang beranggapan kalau pertumbuhan penduduk memang sangat
berarti bagi perkembangan ekonomi (population does matter, Birdsall dan
Sindings, 2001).

Selain itu, disertasi timbul akibat banyaknya pendapat berbeda dari berbagai
pemikir hebat mengenai pertumbuhan ekonomi pada masa lalu apakah karena
meningkatnya pertumbuhan penduduk. Dengan menggunakan indikator angka
pertumbuhan konsumsi, angka pertumbuhan kapital dan angka pertumbuhan output
untuk mengevaluasi pertumbuhan ekonomi dan menggunakan indikator angka
pertumbuhan penduduk untuk mengevaluasi pertumbuhan penduduk, maka penelitian
ini lebih dapat akurat.

Sementara itu, Young (1995) mengemukakan, kalau pertumbuhan yang terjadi di
Indonesia bersama Jepang, Hong Kong, Korea Selatan, Taiwan, Singapura, Thailand,
dan Malaysia merupakan dampak transisi demografi. Negara-negara tersebut
bertumbuh karena mereka mengambil langkah besar dalam akumulasi modal fisik dan
modal manusia.

Karena itu, Wilson ingin membuktikan kalau pendapat yang mengemuka selama ini
kalau pertumbuhan penduduk berbanding negatif dengan pertumbuhan ekonomi adalah
salah. Karena masih ada indikasi yang lain, yaitu berhubungan dengan anak usia
sekolah yang selanjutnya bekerja.

sumber: google.co.id

1 comment: